Halo halo! Aku kembali ingin melanjutkan cerita kemarin seputar pengalaman skripsi sebagai mahasiswa manajemen keuangan di angkatan pandemi Covid-19. Jika ada yang mungkin belum membaca bagian pertama dari cerita ini, teman-teman bisa akses melalui link ini. Pada dasarnya, pada bagian pertama cerita pengalaman skripsi, aku membahas bagaimana penentuan judul serta proses pembuatan proposal dari tugas akhirku. Lantas bagaimana tahapan selanjutnya dari penulisan skripsiku? Mari aku tunjukkan lebih lanjut.
Pengambilan Data
Proses pengambilan data dari skripsiku cukup mudah. Skripsiku menggunakan data sekunder, data sekunder adalah data yang diambil tidak secara langsung dari sumber tertentu. Data sekunder yang aku gunakan di antara data harga saham (yang aku dapatkan dari Yahoo Finance), data jumlah kasus harian Covid-19 (berasal dari website Worldometer), serta data kapitalisasi pasar dan rasio price to book perusahaan (didapat melalui platform Reuters).
Cara untuk memperoleh data-data ini pun tidak tergolong sulit. Aku hanya memerlukan koneksi internet yang baik untuk mengakses data-data ini. Selain itu, pihak fakultasku memiliki akses terhadap data pada platform Reuters sehingga aku tidak perlu merogoh kocek dalam untuk modal penelitian ini. Hal yang agaknya challenging untuk aku alami adalah bagaimana kali pertama aku mengakses Reuters. Kala itu device laptop yang aku gunakan harus bekerja keras untuk memproses data dari platform tersebut karena agaknya dia lumayan membutuhkan laptop dengan prosesor menengah ke atas.
Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan data aku mulai melakukan pengolahan data dengan berbagai media yang sebelumnya telah aku tentukan. Instrumen yang akan aku gunakan untuk melakukan proses ini adalah software Microsoft Excel dan Eviews. Microsoft excel akan digunakan untuk cleaning data dan pengecekan terhadap data panel yang ada. Alasan digunakannya software ini adalah karena aku pribadi sudah familiar menggunakan Microsoft Excel. Kemudian, untuk proses regresi data, aku menggunakan software Eviews. Bagian yang menantang dari proses pengolahan data adalah aku harus dengan teliti memeriksa bahwa tanggal data yang digunakan sesuai, terlebih aku menggunakan data harian dan sewaktu-waktu bursa saham memiliki hari libur.
Penentuan Analisis
Menurutku, analisis data merupakan proses yang paling sulit dalam proyek tugas akhir. Aku beberapa kali perlu untuk melakukan revisi untuk tahapan ini terlebih karena hasil analisis yang dirasa kurang memuaskan. Proses bimbingan selama pandemi ini seluruhnya dilakukan secara daring. Feedback sepenuhnya diberikan oleh Bapak profesor pembimbingku melalui whatsapp dan email. Sering kali aku perlu untuk menunggu beberapa saat untuk mendapat balasan dari Bapak profesor pembimbing akan tetapi aku sepenuhnya paham apabila tentunya beliau memiliki banyak kesibukan di luar menjadi pembimbing skripsi mahasiswa. Kepada teman-teman, aku sarankan untuk tetap proaktif dan memberikan reminder terhadap pembimbing teman-teman. Jangan lupa untuk tetap menjaga sopan santun ya!
Siap Sidang?
Setelah kurang lebih tiga kali revisi dan satu di antaranya merupakan revisi mayor, akhirnya aku dinyatakan dapat mengajukan prosesi sidang skripsi di bulan selanjutnya. Untuk dapat lulus dan melakukan wisuda, tentunya aku perlu untuk menjalankan sidang skripsi. Sidang skripsi ini –di program studi yang aku lakukan— selalu dibarengi dengan ujian komprehensif berbentuk ujian lisan. Aku akan menuliskan pengalamanku melakukan sidang skripsi secara online pada postingan blog ini di kemudian hari.
Pada awalnya, aku tidak menyangka akan dapat lulus dalam jangka waktu dekat waktu itu. Aku mengira akan menambah semester lagi. Alhamdulillah bulan Januari 2022 lalu aku dinyatakan lulus sidang skripsi dan dapat mengejar acara wisuda di bulan Februari. Aku sangat berterima kasih terhadap pihak-pihak yang telah mendukung dan menjadi support system yang begitu berarti dalam proses pengerjaan skripsi ini. Akhir kata, semoga saja tulisan ini dapat menjadi gambaran –mungkin– apa saja yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam melakukan skripsi. Bagi teman-teman yang sedang menyusun skripsi semangat selalu ya! Pasti akan ada saat di mana Bapak/Ibu pembimbing teman-teman menyatakan teman-teman boleh maju untuk sidang.
Salam hangat.
Ngerjain skripsi pas pandemi tu bener-bener ribet. Ikutan curhat, dulu pas masih awal-awal pandemi tuh ngurusin buat perizinan laboratorium susahnya minta ampun. Apalagi pas masih psbb penggunaan lab dibatasi cuma 4 orang per lab, jadi harus antre sampe sampel ngga terurus. Konsultasi dengan dosen juga susah, apalagi kalo kena ghosting bisa molor sampe berbulan-bulan (soalnya ngga bisa ketemu langsung). Itu pun kalo datanya udah bagus, kalo datanya ngga sesuai harus ngulang (makin ribet lagi). Salut buat temen-temen yang bisa kelar ngerjain skripsi pas pandemi (angkat topi).
BalasHapusSemangat nulis buat persona karsa, ku tunggu tulisan-tulisan selanjutnya!!!
Wah kak :( Aku jadi makin bersyukur topik skripsiku pakai data sekunder. Semangat terus juga ya kak! Terima kasih untuk komentarnyaa
Hapus