Kenalan Dulu Yuk dengan Behind the Frame: The Finest Scenery
Tempo hari lalu admin Persona Karsa baru iseng berselancar di steam (salah satu platform resmi untuk download game di PC). “Kali aja ada gim seru yang diskon”, katanya. Nah, kebetulan banget waktu itu lagi ada stamp hijau mentereng di salah satu game. Betul, game itu sedang diskon dan tentunya lumayan banget dong untuk dompet oknum ngirit seperti penulis.
Game yang kebetulan sedang diskon itu adalah Behind the Frame: The Finest Scenery. Harga permainan digital yang normalnya adalah Rp83. 999 ini, kala itu hanya tinggal Rp58.799 sudah termasuk dengan pajak. Kebetulan juga nih, katanya game ini baru saja menambah konten update atau DLC –Downloadable Content— di tanggal 2 Juni 2022 kemarin setelah game-nya rilis di 25 Agustus 2021.
Setelah ini, mari menyebut game ini sebagai Behind The Frame saja ya supaya tidak kepanjangan~! Penulis sebenarnya sudah agak familiar dengan game ini karena ada beberapa streamer yang pernah memainkannya, seperti Ike Eveland dari Nijisanji EN dan Amicia Michella dari Nijisanji ex-ID. Penulis untung saja belum melihat keseluruhan stream dari dua livers tersebut jadinya belum kena spoiler.
Satu first impression yang penulis dapatkan dari gim cantik ini adalah artstyle yang sangat sangat detail dan mirip dengan film garapan studio Ghibli! Sebelumnya … disclaimer dulu ya! Penulis bilang kemiripan gaya seni ini sebagai suatu bentuk pujian kok, karena teman-teman pasti tahu film dari studio Ghibli (seperti Howl’s Moving Castle, Ponyo, Spirited Away, dsb) punya ciri khas gaya seni tersendiri dan terkesan sangat cantik. Penulis dulunya adalah penggiat seni dan tahu sekali bahwa terpatok untuk selalu menjadikan studio Ghibli sebagai suatu kiblat seni bukan hal yang cukup baik.
Penulis sendiri berharap bahwa dengan asosiasi kemiripan gaya seni dua entitas komersial berbeda ini, dapat membuat game yang agaknya sedikit underrated ini lebih dikenal lagi. Ya, jadi sebenarnya game ini tentunya bukan proyek dari Ghibli ya teman-teman. Behind the Frame adalah game indie dari studio Silver Lining dan dipublish oleh Akupara Games dan Akatsuki Taiwan Inc. Behind the Frame ini merupakan permainan digital dengan gameplay yang casual, story rich, dan family friendly. Mungkin ada teman-teman yang jadi lebih penasaran dengan game ini? Yuk kita bahas soal sinopsis dan review game-nya menurut Persona Karsa!
Sinopsis
Behind the Frame menceritakan tentang seorang seniman yang sedang mempersiapkan karyanya untuk di-submit kepada penyelenggara pameran di New York. Teman-teman nantinya akan membantu perempuan muda ini untuk mempersiapkan karya disertai dengan mengurusi keperluan sehari-harinya (seperti menyiapkan surat lamaran submisi, memasak, dan lain-lain). Pelukis perempuan ini memiliki tetangga laki-laki dengan usia tidak lagi muda yang juga adalah seorang seniman.
Tetangganya itu tidak pernah membalas sapaan dari si pelukis perempuan. Laki-laki tua itu sering dilihat oleh si pelukis wanita sedang berkutat dengan kanvas dan cat warna-warni. Lelaki dengan jenggot putih –karena umurnya– itu sering terlihat sedang melukis ditemani dengan kucingnya berwarna oranye putih. Sang kucing seringkali tidur pulas dan meringkuk di bantal (yang terlihat empuk) di samping sosok laki-laki tua. Seiring berjalannya cerita, teman-teman akan disajikan dengan visual cutscene yang ciamik dan menentramkan hati.
Teman-teman akan menemukan twist dalam plot yang agaknya dapat membuat teman-teman tercengang. Teman-teman mungkin jadi ingin menyelesaikan kembali gim ini untuk menemukan detail dari plot twist yang teman-teman ketahui di akhir cerita. Update patch dari Behind the Frame di tanggal 2 Juni 2022 lalu menambahkan konten ‘Jack’. Jadi, teman-teman bisa menyelesaikan game Behind the Frame seperti biasanya. Kemudian, ketika teman-teman kembali ke main menu, teman-teman dapat menge-klik konten ‘Jack’ yang tidak perlu tambahan uang untuk mengaksesnya. DLC dengan nama Jack ini membuat teman-teman mengetahui sudut pandang pemeran lain (bukan dari sudut pandang pelukis perempuan lagi) dan dapat membuat teman-teman lebih paham lagi dengan keseluruhan cerita dari Behind the Frame.
Review
Okay! Tiba di saat yang sudah penulis tunggu. Tahapan di mana penulis dapat mengapresiasi karya seni dari setiap sekon gameplay dari permainan digital ini. Simak lebih lanjut ya teman-teman ….
Storyline
Dari segi pembangunan cerita, penulis merasa bahwa game ini patut untuk diacungi jempol. Jujur saja penulis tidak bisa menebak alur dari kisah yang dibangun oleh gim karya indie ini. Penulis ada sih bayangan alur ceritanya, tapi ternyata beda sekali dengan realita yang disajikan.
Penulis suka banget dengan pembawaan twist dari cerita ini yang tidak diduga dan menimbulkan banyak pertanyaan bagi pemainnya. Penulis juga suka dengan perubahan mood yang disampaikan oleh setiap chapter ceritanya. Tambahan konten ‘Jack’ jadi semakin membuat penulis paham dengan alur keseluruhan yang ingin disampaikan oleh creator.
Akan tetapi, penulis sendiri tidak bisa membayangkan bagi player yang sudah menyelesaikan game ini sebelum ada tambahan konten. Jujur sebelum penulis mengakses konten ‘Jack’ penulis lost dengan ceritanya. Video game ini hitungannya cukup pendek, mungkin jika mengebut bisa diakses dalam waktu kurang dari tiga jam dan karena itu penulis memberi rating 7/10 untuk aspek storyline dari gim ini.
Gameplay
Basis utama dari game ini selain bertumpu pada visual serta pembawaan cerita adalah beragam puzzle-nya. Kesan pertamaku akan puzzle dalam game ini adalah teka-tekinya keren banget?! Walaupun begitu, teman-teman terkadang harus banget memperhatikan detail kecil supaya nantinya teman-teman mendapat clue yang membimbing teman-teman untuk memecahkan puzzle game-nya. Ada juga puzzle yang agaknya ambigu dan mungkin membuat beberapa player (ya salah satunya penulis lmao) stuck.
Awalnya, penulis mengira penulis sendiri yang berpikir demikian, ternyata ada juga pemain lain yang berpendapat sama di salah satu review game di platform steam. Jika teman-teman penasaran dengan review player lain bisa juga yah langsung cek di laman store dari game Behind the Frame di steam, bisa akses lewat link ini. Ada pun terdapat beberapa gameplay yang sedikit berulang yang hampir membuat penulis tergoda untuk terdistraksi ke hal lain.
Akan tetapi penulis jadi tersadar bahwa pengulangan tersebut memang disengaja memberikan kesan looping yang mendukung plot twist dari alur cerita. Selain itu, beberapa bagian permainan dari game ini sangat-sangat memanjakan mata serta ada kesan satisfying di dalamnya (misal teman-teman diajak merampungkan satu lukisan dengan cat). Karena kelebihan dan kekurangan tersebut, penulis akan memberikan rating sebesar 8/10 kepada aspek gameplay dari gim Behind the Frame ini.
Visual
Selanjutnya, penulis akan membahas aspek visual dari game ini. Penulis mungkin tidak akan merasa cukup jika hanya mengucap ribuan kalimat apresiasi tentang bagaimana cantiknya visual dari game ini. Pada intinya, game ini cocok sekali jika teman-teman ingin memanjakan mata dan suka dengan detail dan game kasual. Banyak aspek dan gameplay dari game ini yang rasanya akan sangat memuaskan bagi teman-teman yang memiliki kegemaran terhadap hal-hal visual (penulis tidak akan memberi contoh hihi baiknya teman-teman langsung main saja ya).
Cantiknya game ini rasanya membuktikan bahwa creator dari game ini memiliki passion yang sangat tinggi terhadap nilai seni. Animasi cutscene game ini sangat halus. Detail sangat diperhatikan dalam game ini, contohnya ketika sang protagonis digambarkan sedang membuat ilustrasi dengan pensil, goresan gambar dari ilustrasi tersebut dibuat seakan benar-benar merupakan karya dari pensil.
Terkadang, teman-teman disajikan gambaran 3D dari suatu ruang dan nantinya teman-teman dapat melihat secara detail isi dari ruang tersebut. Penulis sangat takjub dan berandai-andai tentang seberapa effort yang sudah creator tuangkan untuk karya seni ini. Untuk aspek visual ini rasanya boleh sekali ya penulis berikan rating sempurna alias 10/10 karena gaya seninya sesuai sekali dengan selera penulis.
Soundtrack
Soundtrack menjadi nilai tambah yang tidak kalah memberikan nilai tambah bagi Behind the Frame. Penulis sangat suka bagaimana aspek suara dalam gim ini mampu memainkan emosi dari pemain dan bagaimana aspek suara mampu membantu creator membangun suasana ceritanya. Dalam satu chapter penulis memberikan soundtrack yang ceria untuk mendukung situasi pagi yang cerah dengan semangat baru dari tokohnya. Di chapter lainnya, creator membubuhkan lagu yang mendayu ditambah suara hujan untuk mendukung perubahan emosi menjadi melankolis.
Aspek soundtrack ini akan penulis beri rate 8,5/10 ya. Untuk itu, jika dirata-rata dari aspek-aspek sebelumnya, game ini punya rating 8,375/10 yeay! Kalau dari review steam sendiri game ini memiliki reputasi Overwhelmingly Positive yaitu sebanyak 96% dari 2645 player memberikan review positif pada game ini.
Recommended atau Tidak?
Nah, di bagian akhir tentunya tidak afdol kalau kita tidak membahas apakah game ini worth to buy tidak. Penulis sendiri merekomendasikan sekali game ini ketika teman-teman itu merupakan seseorang yang sangat menghargai karya seni visual. Segala aspek visual dari game ini benar-benar memanjakan mata menurut pandangan penulis.
Namun, kembali lagi tentunya kepada teman-teman. Hal yang menurutku agak kurang dari game ini adalah mungkin dari segi pendeknya storyline dari gim ini. Terkadang untuk teman-teman yang sedang hemat ongkos untuk kebutuhan hiburan rasanya sayang mungkin untuk menghabiskannya untuk game apalagi jika game-nya habis dalam sekali duduk. Memang mungkin paling pas adalah menunggu kabar diskon steam yah ahaha.
Gimana teman-teman? Tertarik main Behind the Frame ga nih? Mau dong misal ada yang mau ngerekomendasiin game kasual lainnya ke penulis! Sampai jumpa di review game selanjutnya yah~! Salam diskon steam teman-teman. :^)
0 comments:
Posting Komentar