Kamis, 26 Mei 2022

,

Cerita Horror: Story Misteri Kos Jogja dan Sosok Mirip Dementor dari Film "Harry Potter"


Disclaimer:

Ini adalah cerita berdasarkan kisah nyata, aku tidak dapat menjamin bahwa kejadian yang kualami adalah suatu hal yang benar-benar berkaitan dengan makhluk gaib yang –mungkin– ada di tempat kejadian perkara. Aku pribadi bukan seseorang yang memiliki indra yang sensitif atas topik tersebut. Jika ada teman-teman yang mungkin memiliki pandangan sensitif atas hal yang aku maksudkan dan dapat menjelaskan fenomena yang kualami, boleh sekali untuk meninggalkan komentar di bawah postingan ini. Pengemasan akhir cerita ini mungkin akan agak anti klimaks. Selamat membaca :-)


Misteri Kos Jogja dan Sosok Mirip Dementor dari Film “Harry Potter”


Introduksi

Aku adalah mahasiswa biasa. Jarak kampus dengan rumah asalku –Surakarta-Jogja– lumayan sangat memakan tenaga. Tiga jam perjalanan bukan suatu waktu tempuh yang aku bisa lakukan untuk perjalanan pulang pergi setiap hari. Karena itu, kehidupan perkuliahanku dipastikan akan selalu berkutat dengan titel “anak kos”. Aku bertempat di salah satu kosan di dekat dua universitas besar di Yogyakarta.


Bangunan indekos merupakan suatu peluang bisnis yang amat menjanjikan di Jogja. Untuk itu, aku tidak heran apabila bapak ibu kos berencana untuk menambah deretan kamar di atas kamarku. Atap kosku yang sejak beberapa bulan dibiarkan sebagai tanah lapang kosong untuk menjemur pakaian aku dan teman-teman kosku saat itu direnovasi dan diberi tambahan kamar siap huni.


Kehidupanku sebagai mahasiswa yang ngekos kurang lebih biasa-biasa saja, tidak ada hal yang spesial. Aku pergi ke kampus baik itu dengan jalan kaki maupun memesan ojek online. Aku pulang ke indekos sesuai dengan jadwal kuliah terkadang juga setelah menyelesaikan kegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sampai suatu ketika aku menemukan beberapa kejadian yang mampu membuat bulu kudukku merinding hebat.


Gangguan

Di suatu malam, aku bersantai seperti biasa di kosku. Pada saat itu, kebetulan ibu dan ayahku berkunjung di Yogyakarta. Aku tidak tahu tepatnya jam berapa waktu perkara ini terjadi, tapi aku seperti mendengar suara langkah kaki amat besar dari lantai atas. Aku memikirkan kemungkinan yang dapat berlangsung. Itu mungkin saja adalah teman kosku yang sedang menjemur baju dan berlari sehingga meninggalkan langkah keras.


Namun, hal tersebut agaknya aneh karena pada saat itu lantai tepat di atas kamar kosku sedang penuh dengan material bangunan. Ibuku sendiri juga dapat memberikan testimoni bahwa ia mendengar bunyi gemuruh itu. Bunyi langkah kaki besar hingga menimbulkan bunyi agung dan sedikit getar di dinding. Laiknya bukan manusia kalau beliau bilang. Aku tidak begitu mengindahkan insiden tersebut lantaran aku berpikir kalau mungkin aku dan ibuku saja yang berpikir hiperbolis lantaran terkejut. 


Di latar waktu lain, aku juga tengah menjalankan kegiatanku di dalam indekos yang kutempati. Kamarku memiliki suatu jendela dengan frame kecil ramping yang kacanya dapat digerakkan. Suatu hal yang menarik adalah aku seringkali merasa diperhatikan melalui jendela bergorden itu. Aku pikir itu adalah hal wajar karena tetangga sebelah kosku menggunakan lahan di sebelah kosku untuk menjemur pakaian. Lantas, benarkah demikian?



Makhluk Berjubah Hitam

Satu hari di malam yang aku kurang tahu tanggalnya (karena sudah agak lama terjadi sebelum tulisan ini dibuat), aku tidur seperti biasa. Kemudian, di suatu titik waktu aku merasakan diriku antara sadar dan tidak sadar. Aku merasa terbangun, tapi badanku tidak dapat digerakkan. Mungkin teman-teman di sini sudah pernah mendengar istilah sleep paralysis atau ketindihan. Aku mengalami hal tersebut.


Ketika di fase ketindihan tersebut, aku melihat makhluk dengan jubah hitam melayang dari arah jendela. Sosok itu besar. Aku tidak dapat melihat kaki dari sosok itu. Makhluk itu benar-benar mirip dengan sosok Dementor dari film “Harry Potter”, padahal aku tidak pernah lagi menonton film tersebut semenjak bertahun-tahun lamanya. Aku tidak pernah terbayang akan bertemu dengan sosok itu di dunia nyata.


Ketika sosok itu mendekat pada badanku, aku merasakan hawa dingin. Apakah hal itu adalah suatu sugesti karena aku memiliki pengetahuan bahwa sosok ini mirip dengan Dementor pada film “Harry Potter” (yang notabene membuat lingkungan sekitarnya dingin)? Dia mendekat dan aku tidak dapat melakukan apa-apa. Aku hanya bertindak seolah aku memberontak tapi nyatanya badanku kaku.

Seketika melihat ia mendekat, aku tahu ia tidak memiliki niatan baik. Aku dapat merasakan sosok itu hanya sekitar beberapa senti saja dari wajahku dan seingatku dia tidak memiliki rupa. Ia yang aku lihat berusaha untuk masuk badanku. Kejadian itu sangat … apa kata yang mampu mendeskripsikan ya … menakutkan.


Aku merasakan bahwa jiwaku hampir terbawa melayang ke atas tubuhku. Juga, sosok itu yang sebagian rohnya sudah masuk ke badanku. Aku sekuat tenaga memberontak dan melancarkan lantunan ayat kursi walau rasanya mulutku dibungkam. Setelah –jiwaku– bergelut beberapa saat dengan sosok itu … akhirnya aku merasakan badanku berangsur dapat bergerak. Kesadaranku kian pulih. Aku terbangun masih tidak percaya dengan apa yang terjadi baru saja. Aku memastikan bahwa jiwaku saat itu tetaplah merupakan ‘aku’ yang biasanya setelahnya aku kembali tidur setelah mengaliri tenggorokanku yang kering dengan air mineral.


Aku merupakan orang yang dahulunya –bahkan sebelum duduk di bangku kuliah– sedikit sering mengalami fenomena sleep paralysis. Sehingga, aku merasa agaknya aku perlu berhati-hati dengan kejadian itu. Sesuatu yang aku syukuri adalah makhluk itu tidak kembali –yah aku berharap sih jangan sampai kembali– lagi. Kira-kira apa ya yang diinginkan makhluk itu dariku? Apa hal yang kemungkinan terjadi ketika sosok itu dapat mengambil alih tubuhku? Apakah jiwaku akan melayang tanpa raga?

.

.

.

Fin


Author’s Note

Halo halo, sudah lama aku tidak bersapa. Bagi yang ingin membaca pengalamanku berkaitan dengan sleep paralysis lainnya bisa ke link ini ya atau kamu juga bisa saja melihat ke tags horor di blog ini. Makasih buat yang berkenan mampir hihi.




0 comments:

Posting Komentar