Kamis, 28 April 2022

, ,

Rekomendasi 5 Website yang Amat Sangat Bermanfaat untuk Mahasiswa


Pernah nggak kamu ketemu satu website gitu terus tiba-tiba ngebatin, “Kok aku nggak ketemu kamu dari lama?!” Betul … hari ini aku akan bahas platform-platform yang aku rasa membantu banget semasa aku berkuliah. Sebenarnya ada banyak sekali website yang berkontribusi masif dalam kehidupan –penuh gagap teknologi dan keterbatasan kemampuan laptop– perkuliahanku. Di lain waktu, aku akan membuat bagian lain dari sesi rekomendasi ini. Untuk sekarang yuk aku kenalkan –jika belum kenal– dulu dengan website penyelamat dunia kuliahku.


  1. Library Genesis (Libgen.is)

Library Genesis merupakan platform yang menyediakan e-book gratis. Ketika kuliah, sering kali kita memerlukan bahan materi berupa buku yang banyak bersumber dari luar negeri. Banyak dosen pun menganjurkan teman-teman untuk membawa buku bahan bacaan yang tidak pasti kesediaannya di perpustakaan. Dengan Library Genesis kamu bisa dapat buku dengan penulis dan edisi yang kamu inginkan dengan mudah, hanya tinggal menuliskan kata kunci di kolom pencarian (search bar).



Library Genesis ini memiliki berbagai domain atau website alternatif yang digunakan untuk back-up yaitu di antaranya adalah Libgen.rs Libgen.is dan Libgen.st. Walaupun dengan kemudahan yang tersedia ini, teman-teman tetap perlu untuk mendukung penulis buku bersangkutan dengan membeli atau meminjam buku aslinya di platform resmi ya!


  1. Google scholar (scholar.google.com)

Apakah aku aja yang ngerasa website ini underrated banget? Mulai detik ini aku akan menulis esai soal bagaimana Google Scholar ini menyelamatkan kehidupan kuliahku (khususnya tahap-tahap skripsi dan seminar kuliah). Aku benar-benar merasa Google Scholar ini paket lengkap untuk mencari jurnal juga untuk mencantumkan sitasi. Jadi aku dulu adalah pribadi yang lost mengenai jurnal dan sumber bacaan ilmiah untuk bahan tugas akhir. Setelah aku mengenal Google Scholar dan dengan dibekali materi dari kuliah (terkhusus mata kuliah seminar), aku menjadi tidak hilang arah lagi.



Google Scholar secara umum menyediakan mesin pencarian untuk jurnal dan file buku sesuai dengan kata kunci yang kita masukkan. Tidak hanya itu, Google Scholar juga menyediakan sitasi dengan berbagai style sitasi seperti APA, MLA, Chicago, dan sebagainya melalui menu “Cite”. Selain itu, Google Scholar menyediakan informasi mengenai sumber jurnal serta berapa kali suatu jurnal disitasi. Untuk itu, kita dapat menemukan jurnal dengan kredibilitas terpercaya dengan lebih cepat. 



  1. Scimago Journal and Country Rank (scimagojr.com)

Sering kali ketika kita diberi tugas oleh Bapak/Ibu dosen kita harus menyediakan sumber bacaan dengan kredibilitas yang tidak dapat diragukan (terlebih ketika menulis tugas akhir atau skripsi). Ketika kita menulis skripsi, beberapa dosen mengharuskan untuk menggunakan jurnal dengan kuartil tertentu sebagai sumber acuan kita. Kuartil atau Quartile (Q) dapat diartikan sebagai peringkat dari suatu jurnal, jurnal Q1 dinilai lebih baik dibandingkan dengan jurnal kuartil Q2. Pada kasusku, dosenku mendorong seluruh mahasiswa untuk menggunakan jurnal Q1 karena kredibilitasnya yang bagus.



Situs yang sangat berguna untuk mengetahui peringkat dari jurnal yang akan kita gunakan adalah Scimago. Scimago memberikan informasi kuartil dari suatu jurnal. Tidak hanya itu, Scimago juga menambahkan informasi mengenai peringkat jurnal dilihat dari berbagai faktor dan tentunya sangat membantu kita untuk dapat dengan yakin menentukan sumber acuan bagi karya tulis kita. 


  1. Google Docs, Google Slides, Google Spreadsheet, dan Gdrive

Empat website yang mengusung produktivitas ini rasanya seperti life changer khususnya untuk kehidupan perkuliahan yang sering dipenuhi drama tugas kelompok. Keempat paket maut ini memungkinkan banyak orang mampu mengedit suatu dokumen secara bersamaan walaupun orang-orang yang terlibat dalam editorial memiliki jarak yang jauh. Coba misalkan kita bandingkan situasi ini dengan bertahun-tahun lalu, di mana kita bekerja kelompok harus selalu duduk pada lokasi yang sama. Produk Google ini memungkinkan kita untuk membagi pekerjaan kelompok dengan tetap dapat mengawasi pekerjaan teman kelompok kita



Fitur lain yang membuatku betah dengan produk-produk ini adalah  fleksibilitasnya untuk dapat men-download dokumen kita dalam beragam format misalnya untuk Google Docs kita dapat mengunduh file berupa docx maupun pdf. Selain itu, untuk produk Google Slides –yang memiliki basis dokumen presentasi– kita dapat menggunakan template beragam yang dapat temukan gratis. Salah satu website penyedia template gratis untuk Google Slide adalah slidesgo.com. Akses dari empat produk ini pun gratis sehingga menjadi nilai tambah dan alternatif jika teman-teman mungkin tidak ingin membayar untuk produk berbayar. 


  1. iLovePDF (ilovepdf.com)

iLovePDF secara umum –tidak hanya pada kalangan mahasiswa– aku rasa benar-benar dapat membantu pekerjaan yang bersifat administratif menjadi begitu mudah. Aku pribadi merasakan pentingnya website ini bagi kehidupan perkuliahanku ketika aku melalui masa setelah sidang skripsi. Kebetulan aku melaksanakan skripsi dan sidang dengan daring. Seluruh berkas persiapan wisuda diurus melalui berbagai platform digital. Banyak keperluan yang harus dilakukan seperti menggabungkan dua atau lebih file, melakukan kompresi pada file, memisahkan satu file menjadi dua atau lebih. Semua fasilitas tersebut hebatnya tersedia pada iLovePDF. Website ini sangat ramah bagi teman-teman yang sekiranya –seperti aku– memiliki device yang terbatas untuk dapat mengunduh aplikasi editorial. Berikut ini tampilan dan beberapa fasilitas yang disediakan oleh iLovePDF berdasarkan pada beranda website-nya.



Itulah teman-teman beberapa website yang menjadi teman aku nge-maso selama duduk di bangku kuliah. Jika ada yang sekiranya mau nambahin bisa ya dengan langsung aja ketik di kolom komentar. Terima kasih dan salam hangat semua!<3

 

Continue reading Rekomendasi 5 Website yang Amat Sangat Bermanfaat untuk Mahasiswa

Rabu, 27 April 2022

, , ,

Pengalaman Tes STAN (Disclaimer: Hanya sampai Tes Tahap Dua, Gan)


Politeknik Keuangan Negara-Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN-STAN) merupakan salah satu sekolah tinggi yang peminatnya sangat banyak. Rumornya sekolah kedinasan memang menjadi primadona banyak orang khususnya bagi orang tua yang ingin kehidupan anaknya terjamin. Ya, aku lihat dari fenomena di dekatku kalau banyak orang tua mendorong anaknya masuk ke sekolah tinggi ini. Lulusan STAN digadang-gadang akan langsung ditempatkan untuk mengabdikan diri –bekerja– pada negara ketika lulus. Selain itu,  biaya kuliah pada sekolah tinggi ini ditanggung oleh negara sehingga pastinya terdengar menggiurkan untuk (hampir) semua orang. Salah satu seseorang yang didorong orang tua untuk ikut tes ini adalah aku. :’)


Melihat kabar bahwa STAN untuk beberapa tahun tidak menyelenggarakan tes seleksi membuat aku sedikit kaget. Aku juga bertanya-tanya mungkin ada yang penasaran dengan bagaimana tes seleksi di tahun-tahun lalu. Untuk itu, aku ingin menceritakan pengalamanku. Disclaimer terlebih dahulu: aku hanya lolos sampai tahap dua. Akan tetapi, mungkin ada sedikit pembelajaran bagi yang ingin ikut tes di tahun mendatang.


Tahap Pendaftaran

Aku ikut tes STAN di tahun 2017, memang sudah cukup lama jadi jika lupa-lupa ingat mohon dimaklumi ya! Seleksi STAN ini dilakukan secara luring –datang langsung– baik itu dari tes tertulis tahap I (tes potensi akademik dan bahasa Inggris), tes tahap II (tes kesehatan dan kebugaran), serta tes tahap III (tes kemampuan dasar). Sebelum melakukan tes, peserta mendaftar dahulu pada platform bernama www.panselnas.id. Platform website panselnas ini merupakan platform pendaftaran sekolah tinggi kedinasan terintegrasi di mana memungkinkan putra-putri bangsa untuk mendaftar pada satu saja sekolah tinggi kedinasan.



Sekolah kedinasan di Indonesia adalah di antaranya STAN, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Ilmu Imigrasi (Poltekim), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan, dan Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN). Artinya jika seseorang mendaftar pada STAN maka ia tidak dapat mendaftar sekolah kedinasan lain pada misalnya IPDN. Setelah melakukan pendaftaran online, jangan lupa untuk mencetak kartu pendaftaran untuk kemudian nantinya dibawa pada saat ujian tertulis.


Tes Tertulis Tahap I (Tes Potensi Akademik dan Bahasa Inggris)

Penyelenggaraan ujian tertulis STAN hanyalah dilakukan di kota-kota besar. Aku tinggal di Kota Kabupaten yang dekat dengan kota Surakarta. Kota tempat tes STAN yang paling dekat dengan domisiliku adalah Kota Yogyakarta. Setiap kali aku akan mengikuti tes, aku harus melakukan perjalanan kurang lebih tiga jam untuk sampai lokasi. Untuk itu, aku memilih untuk untuk memesan penginapan sehari sebelum tes. Tes tahap pertama aku rasa cukup menantang. Untung saja untuk Tes Potensi Akademik (TPA) sudah aku persiapkan dengan matang karena sekaligus untuk persiapan SBMPTN. Tes bahasa inggris kurang lebih banyak terfokus pada grammar.


Tes tahap II (Tes Kesehatan dan Kebugaran)

Tes ini di awali dengan pemeriksaan kesehatan umum seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, kesehatan mata, tekanan darah, serta nantinya akan diperiksa oleh dokter berkenaan dengan detak jantung serta area perut (aspek kesehatan umum lainnya). Seingat saya, STAN memiliki persyaratan untuk tinggi badan minimal hanya untuk program studi tertentu yaitu Bea Cukai di tahun aku mendaftar. Silakan dicek pada laman resmi PKN STAN sekiranya terdapat perubahan syarat untuk pendaftaran di masa sekarang.



Untuk aspek kesehatan mata, mata minus maupun silinder bukan lah merupakan hal yang dapat menghambat kelulusan tes ini. Namun, bagi yang memiliki buta warna total, sangat disayangkan tidak dapat lolos pada STAN. Untuk aspek kesehatan gigi, aku melihat bahwa aspek ini tidak begitu diperhatikan oleh panitia, dengan begitu tidak perlu panik apabila memiliki gigi berlubang, karang gigi, dan lain sebagainya. Selanjutnya, setelah melakukan pemeriksaan kesehatan umum, peserta dipersilakan untuk melakukan perjalanan ke lokasi tes selanjutnya. Betul sekali, peserta perlu untuk berlari memutari lapangan dengan durasi waktu yang ditentukan oleh panitia. Jumlah untuk lari keliling lapangan tidak ditentukan oleh panitia harus berapa kali –tergantung pada kemampuan peserta–.


Aku merasa panitia menilai pada sikap peserta dalam melalui ujian ini. Aku waktu itu hanya dapat menyelesaikan dua kali putaran di saat peserta lainnya dapat menyelesaikan kurang lebih 3 sampai 4 putaran. Di tambah lagi, waktu itu aku sadar sekali telah menunjukkan reaksi kelelahan berlebih juga tarikan napas yang begitu cepat (megap-megap), mungkin hal tersebut yang menjadikan aku kurang beruntung untuk lolos tes ini. 


Simpulan

Tips yang sekiranya bisa aku berikan untuk peserta yang mungkin akan melaksanakan tes di masa mendatang adalah jangan lupa untuk berlatih latihan soal untuk tahap tes I serta III. Peserta aku rasa juga perlu banget untuk berlatih jogging dalam jangka waktu yang cukup lama untuk dapat melatih pernapasan serta kebugaran tubuh untuk tes tahap kedua. Waktu itu, aku sadar sekali bahwa aku terlalu fokus untuk belajar material akademis sehingga ketika disuruh berlari tingkahnya seperti remaja jompo.


Hal yang begitu berpengaruh untuk dapat meningkatkan kebugaran tubuh adalah dengan konsisten berlatih, bisa dilakukan dengan jogging di sekitar rumah beberapa menit setiap harinya. Semangat ya pejuang sekolah kedinasan!

 

Continue reading Pengalaman Tes STAN (Disclaimer: Hanya sampai Tes Tahap Dua, Gan)

Selasa, 26 April 2022

, , ,

Pengalaman (Gagal) Masuk PTN Jalur SNMPTN: Catatan Suram namun Tuhan tetap Tunjukkan Jalan



Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perguruan tinggi Indonesia untuk menyaring calon mahasiswa terbaik mereka. SNMPTN ini mempertimbangkan kuota siswa eligible, ranking paralel, prestasi, dan tentunya nilai rapor yang dimiliki oleh siswa. Siswa eligible sendiri dapat diartikan sebagai siswa yang berhak untuk mengikuti SNMPTN.


Kalau bicara tentang SNMPTN, hal yang aku paling ingat adalah kenekatanku dalam memilih program studi yang aku inginkan. Hari ini aku ingin membagikan sedikit pengalaman cerita kegagalanku di SNMPTN sekaligus berbagi tips dan barangkali motivasi bagi teman-teman yang akan mengikuti seleksi ini. Siswa kelas 12 SMA biasanya telah dibekali oleh beberapa tips untuk kelulusan SNMPTN baik melalui guru Bimbingan Konseling (BK), wali kelas, maupun alumni. Ada beberapa hal yang dapat aku rangkum dari tips-tips tersebut: 


  • Pilih program studi yang benar-benar kamu minati.

Hal ini terjadi karena kamu didorong untuk mengambil apapun program studi yang kamu pilih ketika kamu lulus SNMPTN. Jika kamu tidak mengambil pilihan yang kamu pilih ketika lulus SNMPTN, maka perguruan tinggi tempat kamu mendaftar berpotensi melakukan blacklist pada sekolahmu. Kejadian ini tentunya akan memiliki imbas kepada adik kelas. Kasihan nanti adik kelas kita tidak memiliki kesempatan untuk mendaftar pada pilihan yang diinginkan karena ulah satu alumni yang melepas kelulusan SNMPTN.


  • Peluang kelulusan SNMPTN akan lebih tinggi jika terdapat alumni yang lulus pada program studi yang dipilih.

Proses Seleksi dari program SNMPTN sebenarnya merupakan salah satu rahasia dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Mengapa demikian? Karena sampai saat ini kita tidak tahu dengan pasti bagaimana sistem pemilihan siswa serta apa saja faktor yang menjadi penentu dipilihnya siswa.


Aku pernah diberi cerita oleh guru BK-ku bahwa jika ada satu siswa yang lolos pada satu program studi di tahun ini, maka kemungkinan besar di tahun berikutnya akan ada adik kelas yang lolos jika memilih program studi yang sama. Selain itu, track record dari alumni juga akan sangat memengaruhi seleksi SNMPTN. Apabila ada alumni sekolah yang memiliki prestasi atau nilai yang baik, maka peluang adik kelasnya untuk diterima SNMPTN dikatakan akan lebih besar.


  • Usahakan untuk memilih program studi yang tidak ada saingannya di sekolah kita.

Hal ini berlaku ketika kamu ingin sekali untuk lulus lewat jalur SNMPTN. Pada misalnya, ketika kamu ingin memilih jurusan kedokteran UNS namun Andi dari kelas lain juga memilih program studi tersebut. Andi memiliki peringkat paralel yang lebih tinggi dari kamu dan melihat dari alumni yang lolos kedokteran UNS tahun lalu hanya satu orang, maka kamu memiliki posisi yang berisiko untuk mendaftar pada program studi ini.


Aku sarankan jika kamu berada pada situasi ini kamu perlu untuk mempertimbangkan dua hal:

  1. Sekiranya kamu sangat menginginkan program studi tersebut dan kamu bersedia untuk melakukan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jika gagal SNMPTN kamu bisa tetap mendaftar program studi tersebut. Toh, jika kamu memilih program studi yang tidak kamu suka dan di akhir akan melepas program studi tersebut hanya akan berimbas pada adik kelas.

  2. Namun, ketika kamu hanya menginginkan untuk dapat lolos SNMPTN aku sarankan untuk memilih pilihan program studi lainnya yang tidak memiliki pesaing juga memiliki catatan alumni yang lolos pada program studi tersebut. Akan tetapi, pertimbangkan pula bahwa pilihan tersebut sudah sangat cocok denganmu sehingga kamu tidak melepas kelulusan SNMPTN tersebut di kemudian hari.


  • Diskusikan dengan orang tua, tetap belajar untuk kemudian terburuk, serta selalu berdoa dan tawakal.

Aku rasa restu dari orang tua merupakan hal yang penting. Ada kalanya terdapat orang tua yang menginginkan anaknya berkuliah di tempat yang tidak begitu jauh dengan rumah. Selain itu, aku sarankan teman-teman untuk tetap belajar untuk menghadapi SBMPTN untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika tidak diterima di SNMPTN.




Aku merupakan seorang yang cenderung idealis. Mungkin, hal itu yang menjadi katalis kenapa aku cenderung nekat dahulu dalam menentukan pilihan untuk bangku kuliah. Aku menginginkan satu kuota pada suatu program studi yaitu Manajemen FEB UGM. Sekolah menengah tempatku belajar dapat dibilang merupakan sekolah yang berada di area yang tidak desa juga tidak kota-kota banget. Sekolah ini dibilang favorit atau tidak juga agaknya lumayan, karena banyak dari alumni SMA-ku yang diterima di PTN. 


Ketika SNMPTN aku memilih dua pilihan yaitu Manajemen UGM kemudian pilihan kedua adalah Manajemen UNS. Banyak yang bilang aku nekat karena passing grade kedua jurusan tersebut cenderung tinggi. Pun di sekolahku belum ada alumni yang lolos pada pilihan yang aku inginkan. Seperti judul dari artikel ini, layar device-ku waktu itu merah. Sebelumnya aku tidak berani buka situsnya karena takut (sudah ada firasat juga kali ya). Rasanya bisa diingat kalau sedih banget melihat grup whatsapp penuh dengan kabar gembira teman-teman yang kebanyakan lolos seleksi perguruan tinggi ini.


Akan tetapi, aku tidak patah semangat waktu itu (bohong sih, sempat down beberapa hari wkwk). Banyak yang bilang kalau banyak jalan menuju Roma. Boleh sedih untuk beberapa waktu, tapi yang terpenting adalah harus bangkit lagi menjadi lebih kuat. Aku waktu itu juga melakukan beberapa tes seleksi perguruan tinggi lain baik itu kedinasan STAN, SBMPTN, UTUL UGM, juga PMB UNDIP. Pada akhirnya, aku dapat membalaskan kegagalanku dan di sinilah aku sekarang. Aku telah menjadi alumni Universitas Gadjah Mada dengan program studi yang sama dengan pilihanku di SNMPTN. Aku waktu itu lolos melalui SBMPTN dan akan aku ceritakan pengalamanku kembali di kesempatan selanjutnya.


Simpulan

Aku menyarankan teman-teman untuk dapat berkonsultasi dengan Guru B dari sekolah jika sekiranya bingung dengan pilihan SNMPTN. Pepatah yang mengatakan “Banyak jalan menuju Roma” itu sepenuhnya benar, masih banyak cara untuk mencapai keinginan kita. Jika pun belum lolos tahun ini, masih ada harapan di tahun mendatang. Tuhan sudah menyiapkan rencana terbaik untuk kita. Untuk itu, tetap selalu semangat ya!


Continue reading Pengalaman (Gagal) Masuk PTN Jalur SNMPTN: Catatan Suram namun Tuhan tetap Tunjukkan Jalan