Senin, 09 Mei 2022

,

Cerita Horror: Poster Oppa Korea dan Sosok Perempuan Bersanggul


Disclaimer:

Ini adalah cerita berdasarkan kisah nyata, aku tidak dapat menjamin bahwa kejadian yang kualami adalah suatu hal yang benar-benar berkaitan dengan makhluk gaib yang –mungkin– ada di tempat kejadian perkara. Aku pribadi bukan seseorang yang memiliki pandangan yang sensitif atas topik tersebut. Jika ada teman-teman yang mungkin memiliki pandangan sensitif atas hal yang aku maksudkan dan dapat menjelaskan fenomena yang kualami, boleh sekali untuk meninggalkan komentar di bawah postingan ini. Pengemasan akhir cerita ini mungkin akan agak anti klimaks, maaf dan selamat membaca. :-)


Poster Oppa Korea dan Sosok Perempuan Bersanggul


Introduksi

Kisah ini berlatar belakang tahun 2013, waktu itu aku duduk di kelas tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan aku punya suatu cerita menarik. Cerita ini bukanlah suatu rekaan, aku murni mendeskripsikan setiap kejadian kala itu pada tulisan ini. Dulu aku suka sekali dengan grup musik asal Korea Selatan –sekarang masih juga sih– walaupun grup yang aku ikuti dulu dan saat ini berbeda.


Karena kecintaanku dengan grup Korean Pop (K-Pop) ini, aku sering kali membeli majalah yang berisi bonusan poster. Pasti ada yang familiar kan? Aku tidak akan menyebutkan merek dari majalah yang dimaksudkan karena cerita ini tidak berkaitan sama sekali dengan jenis poster yang kupasang. Singkat cerita aku banyak menempelkan poster-poster yang kudapatkan dari majalah yang kubeli. Jika ditotal ada sekitar lima poster dengan banyak personel grup di setiap posternya. Aku tidak menyangka bahwa poster ini menjadi awal teror yang kualami di rumahku sendiri.


Awal Teror

Hari itu, aku tidur pada jam biasanya aku tidur yaitu jam sepuluh malam. Semua berjalan biasa saja sampai pada pukul dua pagi aku terbangun dan merasakan ada seseorang yang memperhatikanku. Aku hempaskan semua pikiran anehku dengan bermain ponsel sampai subuh. Kejadian itu terus berlangsung, iya, aku terbangun di pukul dua pagi dan tidak bisa tidur lagi hingga subuh, hampir setiap hari. Aku mengalami kelelahan sebelum memulai kegiatan sekolahku, and that was terrible.


Tidak cukup sampai situ, suatu hari aku tidak terbangun di waktu menjelang fajar. Aku tertidur dengan baik –selama beberapa jam– lantas di alam bawah sadarku aku rasanya tidak bisa bergerak. Benar, aku mengalami ketindihan. Pada saat itu aku menganggap hal itu sebagai hal yang wajar.


Aku banyak melihat kalau fenomena sleep paralysis atau ketindihan yang aku tadi ceritakan dapat dijelaskan melalui ilmu medis. Walaupun begitu, di tengah fase ketindihanku tadi aku melihat sosok perempuan dewasa dengan sanggul mengamati dibalik pintu kamarku yang memiliki kaca. Ia berdiam diri menghadap pada tubuhku yang memberontak karena tidak dapat bergerak (akibat sleep paralysis). Aku melihat sosok itu sebagai suatu entitas yang gelap –atau entah aku hanya bisa melihat sosok tersebut sebagai suatu siluet– saja. Akhirnya aku dapat terbangun dan menyerbu satu gelas air mineral untuk menenangkan diri.


Aku menganggap kejadian tersebut sebagai angin lalu. Namun, lagi-lagi beberapa hari kemudian aku ketindihan lagi! Kali ini ketika aku sibuk berjibaku dengan kesadaranku yang setengah-setengah dan tubuhku yang tidak dapat segera bangun, aku mendengar suara tawa anak laki-laki berlarian di sekitar kamarku. Pada saat itu, aku melihat sosoknya anak-anak itu, sikapnya seolah mengejek beberapa kali mampir ke kasurku. Aku juga memperhatikan, bagaimana dia berlindung di balik sosok perempuan yang aku yakini sama dengan sosok yang kemarin memperhatikanku. Aku kembali tidak mengindahkan kejadian itu.


Ah … mungkin aku cuma lelah dengan perjalanan pulang pergi sekolahku yang cukup jauh’ begitu pikirku.



Gangguan Terparah

Namun, lagi-lagi, aku mengalami sleep paralysis lagi. Kali ini dari alam bawah sadarku aku melihat sosok perempuan dengan rambut –yang cukup– berantakan. Aku merasa gangguan ini adalah yang paling parah karena sosok yang kali ini mampir di tengah kesadaranku (yang cuma separuh) berusaha mendekat pada tubuhku. Muka wanita ini tertutup oleh rambut hitam panjangnya yang tidak ditata.


Ia mendekatkan wajahnya hingga hanya beberapa sentimeter saja dari wajahku. Aku hampir sangat yakin dia berusaha untuk mencekik leherku walaupun aku keburu menutup mata dan merapalkan Ayat Kursi. Ada hal menarik dari setiap fase ketindihan yang aku alami. Sosok perempuan bersanggul yang aku lihat tempo hari masih tetap ada di posisi yang sama, mengamatiku dari kejauhan. Aku melihat dia saat kesadaranku berangsur pulih, masih memperhatikanku dari balik pintu kamarku yang memiliki kaca transparan.


Pada poin ini aku sudah merasakan hal yang tidak beres dengan rumahku, atau mungkin jika aku persempit lagi pandanganku, ada hal yang tidak beres dari kamarku. Aku tidak tahu harus bagaimana, karena keluargaku semuanya awam dengan hal ini. Oh … tenang, aku tidak lupa dengan judul cerita ini, peran poster oppa korea akan aku jelaskan pada momen ini.


Suatu Petunjuk

Pada suatu waktu, aku menjalani siangku dengan biasa saja, membuka media sosial yang seringkali memberikan informasi menarik. Arah pandangku tertuju pada suatu postingan pada media sosial twitter. Twitter memungkinkan penggunanya untuk membuat thread –semacam utas– atau cerita bersambung. Aku menemukan satu thread yang membahas bahwa poster yang menampilkan wajah orang dapat menjadi media yang disukai oleh hal ghaib.


Dari situ aku langsung merasa bahwa aku berhasil menghubungkan dua titik temu. Pun aku pernah mendengar bahwa di dalam islam tidak diperkenankan untuk memajang foto apalagi itu foto yang besar (mohon koreksinya jika aku salah). Aku bergegas untuk mencabut seluruh poster di dalam kamarku. Aku tentu saja melepas semua gambar oppa tersebut dengan lembut karena sayang sekali kan, kali saja dipasang lagi hehe (iyah).


Ajaibnya, seketika aku merasa kamarku lebih sejuk rasanya ketika poster tersebut tertanggal dari dinding kamarku. Aku sebelumnya merasa seperti diperhatikan, akan tetapi dengan lepasnya gambar tersebut dari kamarku … aku merasa jauh lebih lega. Setelah beberapa hari poster-poster oppa tadi hilang eksistensinya di kamarku, aku merasa tidurku jauh lebih berkualitas.


Epilog

Aku tidak lagi terbangun menjelang fajar juga tidak lagi mengalami setengah kesadaranku dijenguk oleh sosok-sosok yang sebelumnya mampir di waktu ketindihanku. Pun sampai sekarang aku tidak tahu-menahu mengenai siapa saja yang telah berkontribusi dalam beberapa sleep paralysis yang kualami. Siapa ya ketiga sosok yang sudah mampir itu? Aku harap memang mereka hanya ingin mampir saja karena kebetulan terdapat ‘media’ oppa Korea ganteng.


Hal yang membuatku penasaran lagi adalah … mengapa sosok perempuan bersanggul itu hanya mengamati saja? Bukannya aku ingin dia bertindak sesuatu atau bagaimana. Akan tetapi, suatu hal yang creepy saja mengetahui ada seseorang yang memperhatikanmu terus-menerus … tanpa tahu intensi mereka sesungguhnya ….


.

.

.

Selesai.


Author’s Note:

Halo, suatu hal yang refreshing sekali ketika aku menulis ini. Benar sekali, aku baru kali ini menuliskan pengalaman kejadian horor melalui blog. Makasih buat yang berkenan mampir hihi.


0 comments:

Posting Komentar